Minggu, 06 November 2011

Agnes Monica

1.     Artikel tentang riwayat hidup seseorang yang menguraikan tentang kesuksesannya atau yang menceritakan cara meraih suksesnya.

Agnes Monica Muljoto atau yang lebih dikenal dengan nama Agnes Monica adalah salah satu selebriti multi-talenta di Indonesia. Dirinya mengawali karir sebagai penyanyi dan presenter cilik sebelum akhirnya merambah dunia seni peran lewat sinetron ‘Pernikahan Dini’ pada tahun 2001 silam. Sinetron itu meledak dan semakin melambungkan namanya di jajaran selebriti papan atas tanah air.
Demi kelangsungan karirnya, Agnes rela meninggalkan bangku kuliahnya di jurusan Hukum Universitas Pelita Harapan pada akhir 2006 silam. Namun bukan berarti ia tidak berprestasi di bidang pendidikan. IP (Index Prestasi) terakhirnya adalah 3,67. Nilai yang hanya bisa diraih oleh mahasiswa yang cerdas dan cemerlang. Namun tidak berhenti di situ, pada tahun 2009 Agnes kembali ke bangku kuliah, kali ini ia mengambil jurusan Political Science di Ohio State University. Agnes menjalani perkuliahan secara Distance Education (pendidikan jarak-jauh).
Kehidupan pribadi Agnes jarang terendus media. Ini merupakan prestasi tersendiri juga bagi dara keturunan Tionghoa ini. Jarang ada gosip miring berhembus tentang dirinya kecuali kedekatannya dengan sejumlah pria seperti Afgan, Bams SamsonS dan Rezky Aditya. Selebihnya, Agnes tergolong selebriti yang ‘bersih’.
Berikut rentang perjalanan karir Agnes Monica dari awal hingga sekarang :
1995-2000
Ini merupakan langkah awal dari jejak karir Agnes Monica. Diawali sebagai penyanyi dan presenter cilik, Agnes sukses dengan mengeluarkan sejumlah album seperti Si Meong, Yess dan Bala-Bala, dan membawakan sejumlah acara anak-anak seperti Video Anak Anteve (VAN), Diva Romeo Trans TV dan Tralala Trilili. Pada tahun 1999 Agnes berhasil menyabet penghargaan sebagai presenter anak-anak dan remaja terfavorit di sebuah ajang penghargaan stasiun TV ternama.
2001-2002
Pada tahun ini, Agnes mewarnai masa remajanya dengan meniti karir gemilang di bidang akting. Sinetron Pernikahan Dini yang dibintanginya bersama Sahrul Gunawan melejit hingga meraih sejumlah penghargaan bergengsi. Dirinya pun turut menerima penghargaan sebagai Artis terfavorit dua kali berturut-turut pada Panasonic Award 2001 dan 2002. Karir gemilangnya di dunia seni peran ini berbanding lurus dengan karirnya sebagai penyanyi. Dua soundtrack sinetron yang dibintanginya itu, yakni bertajuk Pernikahan Dini dan Seputih Hati, menuai tanggapan positif dari masyarakat.
2003-2004
Agnes merubah imej remajanya menjadi lebih dewasa. Ditandai dengan merilis album berjudul And The Story Goes, yang juga merupakan album dewasa pertamanya. Album ini mulai digarap pada 8 Oktober 2003 dan melibatkan sejumlah musisi papan atas Indonesia seperti Melly Goeslaw dan Ahmad Dhani. Album ini sukses dan menghasilkan 3 penghargaan Panasonic Awards pada Agnes. Tidak hanya itu, lewat album ini Agnes juga mendapat penghargaan Artis Pendatang Baru Terbaik dari MTV dan sejumlah penghargaan luar negeri lain.
Tahun 2004 Agnes membintangi beberapa judul sinetron seperti Cewekku Jutek dan Bunga Perawan. Aktingnya yang cemerlang kembali berbuah penghargaan, kali ini dari SCTV Awards sebagai Aktris Ngetop.
2005-2007
Agnes merilis album keduanya berjudul …Whaddup, A? pada tahun 2005. Seperti album sebelumnya, album ini juga sarat kolaborasi musisi-musisi ternama, salah satunya adalah kolaborasi dengan penyanyi R&B ternama, Keith Martin. Gelar demi gelar pun mengalir ke pelukan Agnes pada medio tahun ini. Di antaranya adalah tiga piala AMI Awards sebagai Artis Pop Solo Wanita Terbaik, Produksi R&B Terbaik, dan Desain Sampul Album Terbaik. SCTV Awards juga menganugerahi Agnes penghargaan sebagai Album Pop Solo Terbaik. Belum lagi serangkaian penghargaan dari VMA, MTV dan gelar prestisius sebagai Artis Fenomenal Generasi Baru Musik Indonesia dari PAPPRI.
Pada tahun 2006 Agnes merambah dunia akting internasional dengan berperan dalam sebuah film seri produksi Taiwan berjudul The Hospital. Dalam film ini Agnes mendapat kesempatan untuk beradu akting dengan personil F4 Jerry Yan, meski perannya bukan merupakan peran utama. Agnes juga mendapatkan sedikit peran di film produksi Taiwan lainnya, Romance In The White House.
Pada pertengahan Mei 2007, Agnes menjadi pembuka konser grup boyband ternama dunia Boyz 2 Men di Istora Senayan Jakarta. Bahkan pada awalnya ia direncanakan akan berkolaborasi dengan boyband kulit hitam yang tersohor itu, walau akhirnya batal karena kurang persiapan.
Pada tahun ini juga Agnes menyalurkan jiwa sosialnya dengan menjadi Duta Anti Narkoba se-Asia. Dirinya ditunjuk oleh DEA (Drugs Enforcement Administration) dan IDEC Far East Regio, dua organisasi yang melawan penyebaran narkoba internasional.
2008-sekarang
Awal tahun 2008 silam Agnes kembali berakting dalam sinetron Jelita. Selain itu dirinya juga menyanyikan lagu soundtrack untuk sinetron ini. Lagu bertajuk ‘Matahariku’ itu membawa Agnes kembali menyabet sejumlah penghargaan bergengsi. Di antaranya adalah Most Favorite Female pada MTV Indonesia Awards 2008 juga sempat diraihnya. Lagu ‘Matahariku’ juga meraih penghargaan Platinum dengan penjualan ringbacktone sebanyak 1,5 juta. Pada bulan September 2008, Agnes mengangkat nama Indonesia di pentas dunia. Dirinya meraih penghargaan sebagai Best Asian Artist dan Best Performance pada Asia Song Festival 2008 di Seoul, Korea Selatan.
Tahun 2009, setelah hampir 10 tahun berkarir di dunia hiburan, pesona Agnes bukannya padam, malah semakin menguat. Pada 16 Maret 2009, ia merilis single ‘Teruskanlah’ yang menjadi hits, dan juga merilis album Sacredly Agnezious yang terjual sebanyak 1 juta kopi. Pada tahun itu juga kabar menyebutkan Video Klip Aglagu ‘Matahariku’ telah dilihat sebanyak 3 juta kali di situs Youtube. Kemudian penghargaan bergengsi MTV kembali diraihnya. Agnes berhasil meraih dua dari empat penghargaan MTV Awards 2009 yang menominasikan dirinya.Kemudian dirinya kembali terpilih untuk mewakili Indonesia di Asia Song Festival 2009. Agnes juga mengadakan sebuah konser tunggal bertajuk Dancing Queen yang merupakan tribute pada grup legendaris ABBA. Konser tersebut diarahkan oleh Andi Rianto.
Tahun 2010 Agnes belum berhenti meraih prestasi dengan talenta suaranya. Dirinya menyabet gelar Penyanyi Solo Wanita Terbaik, Album Terbaik kategori Pop, dan Album Terbaik-Terbaik pada AMI Awards 2009. urusan sosial juga tidak terlupakan oleh Agnes, dirinya adalah Duta MTV Exit (End Xploitation& Traficking) dan Duta LG Elektronik Indonesia saat ini. Tak lupa juga dirinya kembali berkarya di bidang musik. Sebuah single bertajuk Ku Tak Sanggup dirilis pada tahun ini. Lagu tersebut merupakan lagu karangannya sendiri.
Pada 21 November mendatang, Agnes Monica akan menjadi orang indonesia pertama yang menjadi Host acara American Music Awards. Hal ini seakan menjadi pembuktian bahwa mantan penyanyi cilik ini kini telah sukses menjadi Diva Indonesia sarat prestasi yang diakui dunia internasional. Cuma ada satu kata untuk hal itu. Salut!


2.    poin-poin yang sangat menarik dari cerita tersebut

a.  Agnes adalah perempuan multi talenta di bidang entertainment. Dia telah bergelut di bidang tersebut sejak kecil. Tapi, 1 hal yang membuat saya tertarik yaitu, walaupun dia berpotensi di bidang entertainment, namun di akademik dia masih berusaha dengan keras. Sehingga, Agnes bukan termasuk artis yang hanya mengandalkan penampilan dan ketenaran semata, tp dia memang terbukti berbakat di bidang entertainment dan juga hebat di bidang akademik.
b.  Walaupun Agnes adalah seorang artis terkenal, itu tidak mebuat dirinya ingin selalu eksis dengan gossip tentang dirinya. Tp, di membangun image-nya dengan usaha-usahanya yang positif.
c.  Tahap-tahap yg dilalui agnes tidaklah cepat, dia menjalaninya penuh dengan semangat dan pantang menyerah. Karirnya dimulai dari bawah hingga sekarang mencapai puncak. Ketenaran di dunia nasional tidak membuatnya puas. Dan akhirnya, di terus maju hingga go international. Cita-citanya untuk go international bukan hanya untuk dirinya sendiri. Tp jg untuk Indonesia agar harum di mata dunia.
d.  Agnes menjadi duta anti narkoba se-Asia. Hal ini menunjukkan bahwa dunia keartisan tidak selamanya membawa ke arah negative. Jadi, Agnes mampu bergelut di bidangnya dan bahkan meningkatkan image bidang entertainment di mata masyarakat.


3.    Langkah-langkah atau hal-hal yang dapat saya tiru untuk meraih kesuksesan seperti Agnes adalah:

a.  Berusaha dari bawah. Kesuksesan akan lebih indah jika cara pencapaiannya dimulai dari bawah. Sehingga, bisa menikmati kesuksesan yang sebenarnya.
b.  Tidak mudah menyerah dan merasa puas. Perasaan ingin menyerah selalu membayangi perjuangan setiap orang yang akan melemahkan semangat seseorang untuk terus maju. Jadi menghindari rasa perasaan putus asa dan menyerah akan lebih baik. Seperti halnya intesitas rasa puas. Rasa puas akan memberhentikan seseorang pada tingkat tertentu. Memang benar manusia harus bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah, tapi ini tidak berarti membuat manusia menerima begitu saja permasalahan-permasalahan yang ada. Rasa tidak cepat puas akan memacu diri saya untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dan mencoba hal-hal yg baru.
c.  Target awal adalah menggali potensi dalam diri, setelah itu mengembangkan potensi tersebut hingga mengharumkan nama keluarga, kemudian nama daerah. Dan target yang paling tinggi adalah mampu bersaing di dunia international.

Selasa, 01 November 2011

PKM


USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
FENOMENA BAHASA WALIKAN SEBAGAI WUJUD BUDAYA PADA MASYARAKAT SUMBEREJO, SEMIN, GUNUNGKIDUL

BIDANG KEGIATAN
PKM Penelitian

Diusulkan oleh:
Ira Dwijayani              (09026031)/2009
Resneri Daulay            (09026022)/2009
Ivan Nugraha Hussein (10026016)/2010


UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2011








i
 

HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGARAM KREATIVITAS MAHASISWA
1.      Judul Kegiatan                                          : Fenomena Bahasa Walikan
                                                                   sebagai Wujud Kebudayaan
                                                                    pada Masyarakat Sumberejo, Semin,
                                                                   Gunungkidul.

2.      Bidang Kegiatan                                       : PKM Penelitian

3.      Bidang Ilmu                                              : Humaniora

4.   Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap                                      : Ira Dwijayani
b. NIM                                                      : 09026031
c. Jurusan                                                  : Sastra Inggris
d. Universitas                                            : Universitas Ahmad Dahlan
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP            : Jl. Pramuka UH 539 dan
                                                                    087839274373
f. Alamat email                                         : iradwijayani@yahoo.com

5.      Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis       : 3 (empat) orang

6.   Dosen Pendamping
a) Nama Lengkap dan Gelar                     : Tri Rina Budiwati, S.S, M.Hum
b) NIY                                                      : 60020401
c) Alamat Rumah dan No Tel./HP            : Basen Rt 13/ Rw IV Purbayan,
                                                                    Kotagede Yogyakarta
                                                              02747435129

7.      Biaya Kegiatan Total (DIKTI)                 : Rp. 9.535.000
8.       Jangka Waktu Pelaksanaan                      : 3 (tiga) bulan

                                                                                    Yogyakarta,
Menyetujui
Ketua Program Studi                                                  Ketua Pelaksana Kegiatan


Tri Rina Budiwati, S.S, M.Hum                                 Ira Dwijayani
NIP.60020401                                                                        NIM.09026031

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan                       Dosen Pendamping



Drs. Muchlas,MT                                                    Tri Rina Budiwati, S.S, M.Hum
NIP. 131657944                                                     NIP.60020401


A.    JUDUL PROGRAM
Fenomena Bahasa Walikan sebagai Wujud Budaya pada Masyarakat Sumberejo, Semin, Gunungkidul.
B.     LATAR BELAKANG
Menurut Bloomfield via Sumarsono (1982) “Bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi yang bersifat sewenang-wenang (arbiter) yang dipakai oleh anggota-anggota masyarakat untuk saling berhubungan dan berinteraksi”. Jadi bahasa merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi. Bahasa juga dapat digunakan untuk mengungkapkan apa yang sedang dirasakan oleh penuturnya. Selain itu bahasa dari satu daerah dengan daerah yang lain belum tentu sama. Meskipun antara daerah satu dengan daerah yang lain mempunyai bahasa yang berbeda, namun fungsi bahasa dari setiap daerah tersebut sama yakni untuk menyampaikan pesan dari satu orang ke orang yang lain. Maka, jika tidak ada bahasa, manusia pasti sangat mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan. Mereka tidak dapat mengutarakan apa yang mereka rasakan dan berinteraksi dengan orang lain.
“Dari sisi bahasa, Bangsa Indonesia memiliki lebih dari 700 bahasa daerah. Masing-masing bahasa daerah paling tidak mewakili satu sistem budaya. Namun saat ini 30% dari bahasa daerah tersebut telah hilang. Hal itu dapat pula dijadikan indikasi bahwa telah hilang pula 30% kebudayaan daerah yang ikut membentuk kebudayaan nasional” (Tempo via Mulyana, 2008). Pernyataan ini menggambarkan betapa kayanya Negara Indonesia yang mempunyai ragam bahasa yang beraneka ragam. Keanekaragaman bahasa ini mewarnai kehidupan masyarakatnya. Dalam usaha pemertahanan bahasa diperlukan upaya-upaya yang keras, seperti yang telah diungkapkan pada pernyataan di atas. Jika tidak ada upaya, maka semakin lama kebudayaan Indonesia akan semakin menipis.
Apalagi terdapat keunikan bahasa yang muncul di berbagai daerah. Misalnya di  Yogyakarta, masyarakat menggunakan bahasa Jawa berdasarkan kedudukan penutur dan petutur yang diajak bicara. Ironisnya, penggunaan bahasa tersebut telah berkurang sekarang. Sebagian besar mereka menganggap bahwa bahasa tersebut adalah salah satu jurang pemisah di antara sebagian masyarakat. Sementara itu, yang lain juga sudah terpengaruh budaya modern sehingga lebih suka menggunakan bahasa Jawa yang dicampur dengan bahasa modern.
Seiring dengan berkurangnya penggunaan bahasa Jawa, masyarakat menciptakan bahasa Walikan dan menerapkannya dalam kehidupan mereka. Bahasa Walikan adalah bahasa yang digunakan oleh suatu kelompok/geng/komunitas di suatu wilayah tertentu dengan menggunakan rumus aksara Jawa. Bahasa Walikan mempunyai banyak variasi yang berkembang di berbagai daerah. Bahasa Walikan yang sudah terkenal di Jogjakarta adalah bahasa Walikan yang menggunakan rumus aksara jawa. Bahasa ini digunakan oleh para pemuda (anggota geng). Para pengguna bahasa ini menerapkan bahasa Walikan saat mereka berkumpul bersama-sama. Salah satu Perusahaan baju ternama di jogja kemudian menggunakan bahasa Walikan ini sebagai merk produk mereka, yaitu “Dagadu” yang berarti “matamu”.
Ada pula bahasa Walikan yang berasal dari Malang. Bahasa ini sudah digunakan sejak zaman perang kemerdekaan. Tujuan penggunaan bahasa ini adalah untuk komunikasi sesama kawan tanpa diketahui musuh (Belanda). Semakin lama penggunaan bahasa ini bergeser menjadi alat percakapan.
Ternyata bahasa Walikan juga berkembang di beberapa daerah, misalnya di desa Sumberejo, Semin, Gunungkidul. Namun, kenyataannya bahasa Walikan yang ada di Gunungkidul ini tidak terlalu dikenal oleh masyarakat luas seperti terkenalnya bahasa Walikan Jogja, sehingga menimbulkan pertanyaan, apakah kita akan diam saja membiarkan kekayaan budaya kita lenyap sebelum dikenal oleh masyarakat umum? Dan bagaimanakah cara kita mempertahankan budaya-budaya yang kita miliki agar tidak mempunyai nasib yang sama dengan budaya-budaya yang tidak kita jaga hingga akhirnya jatuh ke tangan negara lain atau hilang seiring berkembang pesatnya modernisasi?  Seharusnya kita jaga budaya kita dari awal, bahkan lebih baik lagi kalau kita membanggakannya, dan mengembangkannya, karena ini adalah warisan kebudayaan yang tidak ternilai harganya dan menjadi sebuah identitas jati diri kita.
Upaya Negara dalam menangani masalah ini adalah dengan cara menciptakan undang-undang agar bahasa yang menjadi aset budaya kita dapat terjaga. Dalam UUD 1945 pasal 18 B Ayat (1) menyatakan bahwa “Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus dan istimewa”. Dan Ayat (2) menyatakan bahwa “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.
Bahkan Negara menekankan kembali terhadap perlindungan keragaman budaya dengan cara memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk memelihara, menjaga, serta mengembangkan nilai-nilai budayanya. Hal ini dapat dilihat dalam UUD 1945 pasal 32 Ayat (1) yang menyatakan bahwa “Negara memajukan Kebudayaan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya”.
Pasal tersebut menekankan tentang perlindungan ragam budaya, khususnya bahasa. Tujuan dari pasal-pasal tersebut adalah memberikan kewajiban dan tanggungjawab kepada Negara, dan segenap komponen bangsa untuk berusaha dalam penghormatan dan pemeliharaan terhadap keanekaragaman bahasa.
Usaha seluruh komponen masyarakat Indonesia dalam menjaga, memelihara dan memertahankan keanekaragaman budaya masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan hilangnya aset kebudayaan. Dapat dikatakan bahwa pasal-pasal yang diciptakan oleh pemerintah kurang dihiraukan oleh sebagian besar komponen masyarakat. Sebagai warga Indonesia yang baik, hendaknya kita menjaga, memelihara dan melestarikan bahasa Walikan ini sebagai salah satu keanekaragaman budaya.
C.    RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitan ini adalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana bentuk dari bahasa Walikan yang digunakan masyarakat Sumberejo, Semin, Gunung Kidul?
2.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya bahasa Walikan di Sumberejo?
3.      Bagaimana cara mempublikasikan bahasa Walikan Sumberejo, Semin, Gunung Kidul sebagai wujud keanekaragaman budaya?

D.     TUJUAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mendeskripsikan bahasa Walikan yang digunakan masyarakat  Sumberejo, Semin, Gunung Kidul.
2.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya bahasa Walikan di Sumberejo.
3.      Untuk menerapkan cara-cara memperkenalkan bahasa Walikan Sumberejo, Semin, Gunung Kidul sebagai wujud keanekaragaman budaya.

E.     LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah membuat blog yang berisi penjelasan tentang bahasa ini. Cara ini dimaksudkan agar para pengguna dunia maya yang ingin mengetahui lebih banyak tentang bahasa ini, bisa mengakses blog ini. Selain untuk memberi informasi kepada masyarakat luas, blog ini juga merupakan sarana dokumentasi agar kehadiran bahasa Walikan ini diakui dan tetap abadi. Bagi masyarakat yang tidak dapat mengakses informasi tentang bahasa ini lewat internet akan dibuatkan artikel yang menarik. Artikel ini berisi tentang penjelasan bahasa Walikan secara lengkap. Dari artikel ini, masyarakat di daerah penutur dapat mengetahui adanya bahasa Walikan. Sehingga, kesempatan bahasa Walikan untuk dilestarikan menjadi lebih besar. Dan yang terakhir adalah modul. Dengan kehadiran modul, para pelajar, mahasiswa dan masyarakat secara luas dapat mengetahui informasi dan penjelasan tentang bahasa Walikan desa Sumberejo melalui modul ini.
F.     KEGUNAAN
1)      Mempertahankan kebudayaan yang telah dimiliki oleh masyarakat Gunungkidul.
2)      Mendokumentasikan ragam bahasa Jawa agar kehadirannya diakui dan terlindungi.
3)      Mengangkat nilai bahasa Jawa khususnya aksara Jawa.
4)      Memberikan informasi kepada pelajar, mahasiswa dan masyarakat bahwa bahasa Walikan di Sumberejo sudah ada sejak dulu.
5)      Memberi kontribusi terhadap ilmu pengetahuan yaitu menambah khasanah ilmu bahasa (sosiolinguistik) dan pengajaran (rujukan untuk bahan pengajaran).
G.     TINJAUAN PUSTAKA
a.      Bahasa
Guntur (1990) mengatakan bahwa “Hakikat bahasa adalah kenyataan bahwa manusia menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi vital dalam hidup ini. Bahasa adalah milik manusia. Bahasa adalah salah satu ciri pembeda utama kita umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia ini. Setiap anggota masyarakat terlibat dalam komunikasi linguistik; di satu pihak dia bertindak sebagai pembicara dan di lain pihak sebagai penyimak. Dalam komunikasi yang lancar, proses perubahan dari pembicara menjadi penyimak, dan dari penyimak menjadi pembicara, begitu cepat, terasa sebagai suatu peristiwa biasa dan wajar, yang bagi orang kebanyakan tidak perlu dipermasalahkan apalagi dianalisis dan ditelaah. Lain halnya bagi para pakar bidang linguistik dan pengajaran bahasa. Bila kita analisis “suatu peristiwa bahasa” atau “a language event” yang terjadi antara sang pembicara (speaker) dan sang penyimak/ pendengar (listener/ hearer)”.
b.      Bahasa Walikan
Berdasarkan pendapat Gunawan (2007: par 4-5), bahasa Walikan adalah Sebuah bahasa khas Jogja yang diambil dari 20 jenis aksara Jawa. Dalam blog Gunawan tersebut dibahas tentang kata “dagadu” dan “dab” yang sudah akrab di telinga orang Jawa. Namun demikian, banyak di antara mereka yang tidak mengerti apa arti dari kata tersebut. Kemudian, salah satu perusahaan kaos terkenal di jogja menggunakan bahasa Walikan Jogja sebagai merk produk mereka pada tahun 1994.
                    Dibawah ini adalah rumus Walikan gaya Jogja
Gambar 1 Aksara Jawa
Penerapan rumusnya adalah: Baris 1 diganti konsonannya dengan baris nomor 3. Baris nomor 2 diganti konsonannya dengan baris nomor 4. Sedangkan huruf vokal (a, i, u, e, o) tetap. Ha=Pa, Li=Ngi. Contoh: Dab = mas, Dagadu = matamu, Ibu = pisu
Kemudian, Shalimow (2009: par 2-3) mengatakan bahwa “Menurut sejarah asal muasal bahasa Walikan dimulai pada saat  jaman perjuangan Gerilya Rakyat. Eksistensi bahasa Walikan pada saat itu berfungsi sebagai alat komunikasi rahasia antar sesama pejuang dan sekaligus menjadi identitas untuk mengenal kawan ataupun lawan.Bahasa Walikan efektif dipergunakan pada saat perjuangan dikarenakan banyak mata-mata Belanda yang juga menggunakan bahasa Jawa, Jadi dengan penggunaan bahasa Walikan akan meminimalisir bocornya strategi perjuangan para gerilyawan ke tangan penjajah Belanda”. Contoh bahasa walikan Malang: Adapes = Sepeda, Kane = Enak, Oges = Sego/Nasi.
c.       Teori Eksistensi Budaya
Mulyana (2008) mengatakan bahwa “Sebagai bangsa yang majemuk, bangsa Indonesia memiliki keragaman budaya. Berbagai macam budaya tumbuh dan berkembang berdasarkan keragaman kondisi geografis, kepercayaan, dan faktor-faktor lain yang ikut menentukan pembentukan sistem budaya. Selain itu, bangsa Indonesia juga menerima pengaruh dari agama dan kebudayaan besar dunia. Setiap agama dan kebudayaan memiliki sumbangsih sendiri, yang berbeda pada tiap-tiap wilayah. Hal itu semakin memperkaya Budaya Bangsa Indonesia yang di dalamnya mencakup kekayaan akan keragaman cara berfikir, adat dan sistem hukum adat, serta bahasa.
Di atas keanekaragaman itulah bangsa Indonesia berdiri. Oleh karena itu identitas kebangsaan kita adalah keragaman itu sendiri. Hal itu jelas dapat dilihat dari salah satu dasar Negara kita, yaitu “Persatuan Indonesia”. Dasar tersebut memiliki arti bahwa keIndonesiaan tidak menghilangkan keragaman budaya yang ada, tetapi justru menghormati dan memelihara sebagai akar dari kebudayaan nasional”.
H.    METODE PELAKSANAAN
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini melalui 2 tahap, yaitu tahap pengumpulan  data dan analisis data. Dibawah ini terdapat penjelasan tentang pengumpulan data dan analisis data.
a.      Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data akan dilakukan dengan metode cakap atau wawancara. “Metode cakap atau dalam penelitian ilmu sosial dikenal dengan nama metode wawancara atau interview yang merupakan salah satu metode yang digunakan dengan cara peneliti melakukan percakapan atau kontak dengan penutur selaku narasumber”. (Mahsun, 2005) .
Metode cakap merupakan metode yang sesuai dalam melaksanakan pengumpulan data ini. Pengumpulan data diperoleh melalui metode cakap, yaitu melalui teknik pancing, catat, dan rekam. Metode cakap teknik pancing berfungsi untuk menggali informasi dari penutur asli masyarakat Sumberejo. Setelah itu, hasil dari wawancara disimpan dalam bentuk tertulis (catat) atau dengan video (rekam). Data-data inventaris dari hasil wawancara adalah bahan yang selanjutnya akan dianalisis. Sedangkan videonya akan digunakan sebagai penguat data.
b.       Analisis Data
        Analisis yang dilakukan pada penelitian ini berdasarkan metodologi kualitatif.  Berdasarkan Bogdan dan Taylor (1975) via Moleong “ mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Jadi hasil dari penelitian ini sebagian besar tergolong penelitian metodologi kualitatif yang menghasilkan data-data deskriptif. Ada pula data yang berupa kuantitaif, namun data ini hanya dipakai untuk memperkuat data kualitatif.
Selain itu, analisis akan dilakukan dengan Metode Kontekstual. Metode kontekstual, menurut Poedjosoedarmo (tidak diterbitkan), adalah penelitian dengan menggunakan konteks sebagai patokan kegiatan yang utama, karena ternyata konteks sangat mempengaruhi suatu objek. Metode kontekstual dimaksudkan untuk memahami konteks mempertimbangkan makna kata dan fenomena penggunaan bahasa.
Berikut ini akan dijelaskan siklus dan matriks penelitian. Menurut Mahsun (2005) pengumpulan data (data collection) yaitu kumpulan data yang berupa hasil percakapan dan hasil observasi. Hasil ini perlu dikmasukkan dan direduksi menjadi kategori tertentu yang sesuai (data reduction). Kemudian mendisplay hasil tersebut dalam matriks urutan waku yang menunjukkan kronologis suatu program (data display). Matriks tersebut bermanfaat memetakan data dan memudahkan mengatur kembali, menyimpulkan, dan menginterprestasikan data dalam (conclution drawing and veriviying). Selanjutnya, bila terjadi kekurangan data pada tahap ini, maka dapat dengan mudah dan cepat dilakukan penyediaan kembali.


 











Bagan 1. Komponen Model Analisis Data secara Interaktif
Tabel 1 Matriks Penelitian
Tujuan
Kegiatan
Pelaksanaan
Waktu: minggu ke -
Hasil
%
Inventari-sasi data dari informan
1.   Persiapan






a.       Pembuatan angket
Tim peneliti
1
Daftar pertanyaan
6

b.      Penentuan sample
Tim peneliti
1
Target tempat telah didapat
10

2.   Sosialisasi dan per-izinan
Tim peneliti dan tenaga lapangan
2
Survey tempat sekaligus permohonan izin
13

3.   Pengumpulan data





a. Pemilihan informan
Tim peneliti dan tenaga lapangan
3
Mendapatkan daftar informan
15

b.   Pendataan
Tim peneliti dan tenaga lapangan
4-5
Mendapatkan informasi dan data
35
Menganalisis data
1.   Mengumpulkan data-data yang diperoleh
Tim peneliti
6
Menyatukan data-data dari hasil penelitian
38

2.   Menganilisis data
Tim peneliti
7
Menelaah dan memecahkan masalah
50
Penyajian hasil analisis
Dokumentasi





a.   Pembuatan artikel
Tim peniliti
8
Mempublikasi-kan bahasa walikan ke daerah penutur asli
80

b.   Pembuatan blog
Tim peniliti
9
Mempublikasi-kan kepada blog
85

c.   Pembuatan modul
Tim peniliti
10
Mempublikasi-kan kepada masy umum
89

d.  Pembuatan laporan
Tim peniliti
11-12
Terpublikasi-nya hasil penelitian dan diterima oleh pemberi dana
100

Indikator Keberhasilan:
1.         Masyarakat desa Sumberejo mengetahui bahasa walikan tersebut.
2.         Adanya peningkatan penggunaan bahasa Walikan di kalangan masyarakat desa Sumberejo. Secara kualitas pemahaman tentang bahasa walikan mengalami peningkatan oleh penuturnya. Dan secara kuantitas, intesitas penggunaan bahasa walikan oleh para penutur semakin sering. Serta jumlah penuturnya semakin meningkat.
3.         Adanya kesadaran akan pemertahanan bahasa sebagai wujud budaya di kalangan masyarakat desa Sumberejo. Setelah mengetahui bahasa ini serta menggunakannya, penutur secara tidak langsung akan mencintai bahasa tersebut serta memahami bahwa bahasa tersebut adalah keanekaragaman yang perlu dijaga. Hasilnya, penutur sering menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, mereka akan berusaha agar bahasa ini akan tetap lestari dengan cara menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari dan mengajarkannya secara turun menurun.
I.       JADWAL KEGIATAN

Tabel 2 Jadwal Kegiatan


BULAN
No
Jenis Kegiatan
I
II
III


1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Tahap persiapan













Persiapan bahan materi (angket)













Pengurusan izin ke pak lurah dan dukuh












2
Tahap Pelaksanaan













Wawancara I













Wawancara II













Wawancara III













Analisis Data












3
Tahap Akhir













Pembuatan artikel













Pembuatan blog













Pembuatan modul













Pembuatan laporan













J.       RANCANGAN BIAYA
Tabel 3. Rancangan Biaya
No
Rincian Pembiayaan
Biaya Satuan (Rp)
Volume
Biaya Total (Rp)
1
Transport
(kampus UAD-desa Sumberejo,Semin,GK)
 30000
3 peneliti
 x 10
   900.000
2
Biaya Lain-lain




Konsumsi Pelaksanaan
20.000
3 peneliti
x 10 x 3@hari
    1.800.000

Penginapan
 100.000
10 x
1.000.000

Bollpoint
 20.000
1 pack
      20.000

Tinta Print
 50.000

      50.000

Kertas HVS
 40.000
2 rim
      80.000

Angket
1000
50x3dusun
150.000

Cindera mata




1. Masyarakat
10.000
50x3dusun
1.500.000

2. Dukuh
75.000
3orang
225.000

3. Lurah
100.000
1orang
100.000

Analisis Data
200.000

200.000

Pembuatan modul
5.000
100lembar
500.000

Pembuatan artikel
10.000
100lembar
1.000.000

Pembuatan CD
5.000
2 keping
10.000

Pembuatan Proposal + jilid
 100.000
3 buah
    300.000

Penggandaan Proposal + jilid
 25.000
6 buah
    150.000

Pembuatan Laporan + jilid
 100.000
5 buah
    500.000

Penggandaan Laporan + jilid
 25.000
10 buah
    250.000

Dokumentasi (foto, video, rekaman)
 350.000

    350.000

Browsing Internet
 15.000
30x
    450.000

Jumlah


9.535.000

K.    DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, Feri. “Bahasa Walikan”. http://www.ferigunawan.com/2007/01/06/bahasa-walikan/. (6 Jan 2007). Par: 4-5
Guntur, Tarigan Henry. 1990. Pengajaran Kompetensi Bahasa. Bandung: Angkasa. Hlm: 5
Mahsun, M.S. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hlm: 76, 250, 254,
Moleong, Lexy J. 1988. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Hlm: 3
Mulyana. 2008. Bahasa dan Sastra Daerah. Yogyakarta: Tiara Wacana. Hlm 9,10,
Poedjosoedarmo, Soepomo. Penentuan Metode Penelitian. Tidak diterbitkan.
Shalimow, Yunan. “Bahasa Walikan Malang, Saksi Bisu Zaman Perjuangan”. http://www.shalimow.com/etcetera/bahasa-walikan-malang-saksi-bisu-zaman-perjuangan.html. (4 Des. 2009). Par 2-3
Sumarsono, M.Ed. 2009. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm 18
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 (yang dipadukan dengan Perubahan I, II, III & IV) http://www.taspen.com/files/humas/UUD%201945.pdf
L.     LAMPIRAN
1.      Daftar Riwayat Hidup Pendamping

a.       Nama                                       : Tri Rina Budiwati, S.S., M.Hum.
b.      NIY                                         : 60020401     
c.       Tempat/tanggal lahir               : Karanganyar, 7 Januari 1973
d.      Gol. /Pangkat                          : IIIc
e.       Fakultas/ Jurusan                     : Sastra/Sastra Inggris
f.       Pendidikan                              : S1 Jurusan Sastra Inggris Fakultas
              Sastra UGM
  S2 Jurusan Ilmu-ilmu Humaniora
  Minat Utama Linguistik UGM
g.      Naskah Publikasi                     :
Penelitian:
1.      Gender-Biased Terms in Indonesian: A Sociolinguistic Study (dimuat dalam Journal of Humanity Studies tahun 2001, Language Center: Muhammadiyah University of Surakarta).
2.      Gender Discourse in Indonesian and Arabic Languages (Makalah dalam Gender Discussion dengan Christine Gudorf, visiting professor Graduate Program on Comparative Religious Study, Gadjah Mada University, May 13, 2002 dan dimuat di Jurnal Litraya, Vol. 2, No. 2, April 2004, Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta).
3.      “Language between Men and Women” (dimuat dalam Jurnal Celt, Universitas Katolik Soegijapranata, Vol.4, no.2, Desember 2004).
4.      Language Choice in A Multilingual Society: A Case Study of English Department Students at Ahmad Dahlan University (Proceeding TEFLIN, 2005).
5.      “Gender Values Implant through Children English Song: A Critical Discourse Analysis”(Proceedings at the 4th International Jogja English Teachers Conference and Workshop, July 2007).
6.      “Fun with Words Using Spoonerism in English Language Learning” (Proceeding di International Seminar on Research in Social Sciences, Educations, and Humanities – Psychology, September 11th , 2007, at Lembaga Penelitian dan Pengembangan, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
7.      “Melek Media bagi Muslimah: Agenda Mendesak PP Aisyiyah” (an article published in Suara Muahammadiyah, 1-15 July 2008).
8.      “Balancing Gender Role in Language: A Political Agenda (a paper in International Conference on “Gender and Politics”, Women Study Center, Gadjah Mada University, 24-25 January 2009).
9.       Enhancing Language Awareness in Multilingual EFL Classes” (A Paper in 2nd Conference on Teaching English as a Foreign Language (COTEFL), Muhammadiyah University oh Purwokerto, 1-2 May, 2010).

Dosen Pendamping


Tri Rina Budiwati, S.S, M.Hum
NIY.60020401

2.       Daftar Riwayat Hidup Anggota I

a.       Nama                                 : Ira Dwijayani
b.      Alamat                              : Jl. Pramuka UH V  539
  Yogyakarta
  55164
c.       Tempat , Tanggal lahir      : Madiun, 16 Januari 1991
d.      Pendidikan                                    : S-1 Sastra Inggris
e.       Fakultas                             : Sastra
f.       Program Studi/Semester   : Sastra Inggris/V
g.      NIM                                  : 09026031
h.      Karya Ilmiah                     : -
Penulis 1



                                                      Ira Dwijayani
                                                      NIM. 09026031

3.      Daftar Riwayat Hidup Anggota II

a.       Nama                                 : Resneri Daulay
b.      Alamat                              : Warungboto UH 4/820
  Umbulharjo, Yogyakarta
  55164
c.       Tempat , Tanggal lahir      : Muara pawan, 3 maret 1991
d.      Pendidikan                                    : S-1 Sastra Inggris
e.       Fakultas                             : Sastra
f.       Program Studi/Semester   : Sastra Inggris/V
g.      Karya Ilmiah                     : -
Penulis II



Resneri Daulay
NIM. 09026022

4.      Daftar Riwayat Hidup Anggota III

a.       Nama                                 : Ivan Nugraha Hussein
b.      Alamat                              : Kota Gede, Yogyakarta
c.       Tempat , Tanggal lahir      : Sumedang, 27 November 1991
d.      Pendidikan                                    : S-1 Sastra Inggris
e.       Fakultas                             : Sastra
f.       Program Studi/Semester   : Sastra Inggris/III
g.      Karya Ilmiah                     : -
Penulis III




Ivan Nugraha Hussein
NIM. 10026016