The Red Ann
Nama lengkapku Andina Subekti Raharja, tapi aku lebih senang dipanggil ann. Aku nggak suka dipanggil Dina atau Bekti, itu terdengar seperti nama cewek. Teman-teman senang menyebutku The red ann, walau aku lemah dalam bahasa inggris tapi aku cukup mengerti arti dari the red ann, yaitu semut merah. Tapi, aku lebih suka memakai nama pena Ann Suharjo.
Aku sudah bergelut dengan dunia jurnalistik di kampus sejak semester satu, sekarang aku sudah dipercaya menjadi ketua umum di majalah Relawan, majalah kampus UIK kampus yang terletak di Bandung. Sejak aku semester 4 aku sudah mendapatkan posisi ini, 2 semester setelah itu aku menjadi orang pertama yang mendapat penghargaan the best journalist. Ini kali pertama aku berjabatan dengan rector. Dan, acara ini adalah acara pertama kali dilaksanakan. Bahkan, rector sudah setuju untuk menyelenggarakan tiap tahun. Kebijakan ini tidak berlebihan, karena majalah Relawan melakukan banyak gebrakan sampai terkenal di masyarakat social dan di lain kampus.
Majalah Relawan yang dirintis oleh Ridwan yang sekarang sudah wisuda, sekarang melambung tinggi, tak jauh karena pengorbanan The Red Ann dan kawan-kawan. Sastra Indonesia UIK sekarang dikenal hebat oleh masyarakat dan mulai dilirik oleh beberapa perusahaan dan penerbit.
Akhirnya, tiba saatnya Ann melepaskan Relawan sepenuhnya. Dia akan diwisuda. Walaupun dia sudah tidak menjadi ketua umum sejak beberapa bulan yang lalu, tapi dia tetap menjadi tempat utama saat generasi dibawahnya membutuhkan bantuan. Dan sekarang, dia harus melepasnya. Sedih.
Beberapa hari sebelum diwisuda, Ann menerima beberapa surat, ternyata surat itu berisi tawaran kerja dari berbagai perusahaan, khusunya penerbit dan Koran. Dia akhirnya memilih bekerja di salah satu perusahaan koran yang bernama The Sun. Namun, Ann tidak betah bekerja disana, basis Koran yang diterbitkan adalah Inggris, sedangkan dia tidak suka dengan bahasa Ingsris sejak SD. Apalagi, dia bekerja untuk pengabdian masyarakat Indonesia, jadi menerbitkan Koran dengan bahasa Inggris atau asing akan menyulitkan warga yang tidak bisa berbahasa Inggris termasuk Ann. Kemudian Ann mengusulkan untuk membuat Koran translate, namun pihak perusahaan tidak setuju, akhirnya dia berhenti.
Dalam sebulan Ann begitu menikmati harinya, karena dia jarang sekali di rumah, semenjak kuliah dia kos dan jarang pulang. Sekarang pun dia berusaha untuk tinggal sendiri agar mandiri dan mengurangi resiko sebagai pemburu berita. Dia mendaftar di perusahaan yang berada di Jakarta, dia pernah punya cita-cita bekerja disana. Namun, dia ditolak oleh perusahaan itu. Akhirnya, dia mencoba bekerja di salah satu perusahaan yang telah menawarinya. Korando. Lokasi dari korando dekat dengan rumah orangtuanya, tapi jauh dengan rumahnya yang baru, tapi hal ini membuat hatinya lebih tenang.
Dia bekerja dengan penuh semangat. Dia mempunyai teman-teman yang baik. Khususnya Andri, sampai wartawan-wartawan dan para pekerja lain menjuluki mereka si kembar, karena hampir sama kelakuan dan kesukaannya, apalagi mempunyai panggilan yang sama- An. Namun sayang, walaupun Andri masuk duluan bekerja, jabatan Ann lebih tinggi. Andri sering bolos, maklum kekasihnya kadang sangat rewel dan manja, sehingga dia kuwalahan membagi waktu. Sehingga, Ann yang dipercaya untuk menjadi Direktur bagian oleh penerbitan.
2 tahun bekerja di Korando terasa cepat. Sebulan sekali Ann menjenguk orangtuanya dengan mengendap-endap agar tidak ketahuan oranglain. Karena berbahaya bagi keluarga kalau sampai keberadaan mereka diketahui oranglain. Sudah menjadi resiko sebagai keluarga dari wartawan.
4 desember 2011, penerbit Real in the One menawarkan pekerjaan kepada Ann. Langsung Ann menerima tanpa berfikir panjan, bukan masalah gaji yang mebuatnya tertarik, namun sudah jadi cita-citanya dari dulu bekerja di Real in the One yang betempat di Jakarta.
Setelah melalui proses, tanggal 13 desember 2011, Ann sah menjadi wartawan Real in the One, macam-macam produk dari Koran ini, jadi Ann bisa memilih sesuai dengan kemampuannya.
Januari, Ann mengusut kasus dari Menteri perdagangan yang diduga korupsi, dan masalah berhasil terkuak oleh Ann dan kawan-kawan. 9 Februari, dia mendapatkan tugas yang berat oleh big bos. Karena dia sudah terbiasa dengan tantangan dan pelurusan isu-isu, maka dia santai mengerjakan hal ini. Dia mengusut desas-desus tentang perselingkuhan presiden dan juru bicaranya. Dia berusaha mati-matian untuk mencari berita. The Real in the One membiayai semua keperluan hidupnya, sampai dia dikirim ke luar negeri untuk mendapat berita yang valid. Ternyata benar, juru bicara presiden yang menemani presiden kemana saja adalah selingkuhan presiden. Pak presiden pernah berkunjung ke rumah Orangtua juru bicara presiden yang berada di Belanda, dengan alasan silaturahmi. Namun, beberapa hadiah telah diberikan kepada sang keluarga dan itu tidak normal. Sumber data lainnya juga didapat dari pusat jaringan komunikasi dan poto-poto.
Sayangnya, dia diancam oleh beberapa orang yang mengaku wartawan untuk menggagalkan pemberitaan ini, namun Ann menolak. Beberapa kali ada beberapa orang datang untuk mengagalkan hasil berita ini selama koran masih diproses. Dan, akhirnya, kejadian yang telah lama ditakuti Ann terjadi. 7 orang yang mengaku sales computer mengancam Ann lewat telephone untuk mengagalkan pemberitaan ini. Keluarga Ann disandra oleh orang-orang tersebut. Dia sayang sekali sama keluarganya. Dia berusaha dengan segala upaya agar koran hari ini tidak terbit. Tapi terlambat. Koran sudah tersebar. Orang yang mengaku sales tadi sangat marah, mereka membuat adiknya yang paling kecil pingsan dan tidak memberi makan mereka.
Ann, memberikan pernyataan dan dikirim ke berbagai koran, dia mengaku bersalah dan telah menfitnah pak presiden. Kemudian, dia diseret ke penjara. Tentu saja keluarganya lolos dari sandraan. Kejujuran dapat dibeli dengan uang. Tragis. Keluarga dicemooh. Namun, gerakan pemberantas korupsi dan kejahatan dengan atau PKK yaitu sejenis KPK membantu Ann untuk keluar, tidak tanggung-tanggung, 5 pengacara terkenal dikerahkan untuk melepaskan Ann. Tapi hasilnya, keadilan di bawah kendali uang. Ann cuma mendapat keringanan. Dan, Andri, temannya dulu ikut terseret ke penjara. Karena dialah yang membocorkan tentang keberadaan keluarga Ann, berarti dia ikut bekerjasama dalam kejahatan. Namun, presiden sendiri belum dapat tindakan apa-apa. Dan yang lemah dalam keuangan selalu mendapatkan kesialan.
Banyak wartawan, penikmat bacaan dan teman-teman kuliahnya khususnya Team Relawan datang menjenguk. Dia sangat kuat menghadapi cobaan ini, yang penting baginya keluarganya selamat. Penyebab Andri melakukan hal ini adalah keiri-annya saat bekerja bersama dengan Ann. Ann selalu dipuji bahkan kedudukannya lebih tinggi dari dia padahal duluan Andri yang masuk. Di tambah Ann ditawari Penerbit terkenal sebuah pekerjaan dan dia tidak, padahal dia selalu melakukan yang terbaik untuk menyamai usaha Ann. Yang paling menyakitkan, Andri mengetahui bahwa kekasihnya menyimpan poto Ann, Andri bertambah benci dengan Ann.
Dulu, dia memburu berita sampai mati-matian. Sekarang, dia diburu wartawan. Berita tentangnya menjadi headline di berbagai koran Indonesia dan International news.
heheheh........
BalasHapuspenjabaran karo pemilihan bahasane apik kok...
wis koyo moco pembuat novel proffesional....
heheh
:P
niru ndi bebz,??
BalasHapusbukane semut kui -ant-
BalasHapus